English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday, January 31, 2012

Marah yang Bermanfaat

Saat ini tampaknya banyak orang yang mudah marah atau terpancing emosinya. Bisa jadi marah karena masalah yang besar atau bahkan marah karena hal yang sepele. Contoh yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari – hari misalnya adalah kemarahan di jalan raya. Seseorang yang sedang berkendara atau berjalan kaki, yang semula tenang dapat berubah dan marah – marah karena ada pengendara lain yang memotong jalan atau hampir menabraknya. Kejadian yang lebih parah adalah ketika akhirnya hari itu menjadi kacau akibat kemarahan tersebut.

Pertanyaan yang muncul berikutnya adalah apakah seseorang tidak boleh marah? Apakah amarah selalu berakibat buruk?

Jawabannya adalah seseorang boleh saja marah dan amarah tidak selalu harus berakibat buruk. Tetapi bagaimana caranya agar amarah tidak membuat kacau dan justru malah bermanfaat bagi seseorang? Ini yang perlu kita pelajari.

Amarah adalah salah satu bentuk emosi yang dimiliki oleh seseorang. Emosi sendiri memiliki kekuatan yang sangat dahsyat untuk membangun atau menghancurkan kehidupan seseorang. Ketika emosi dikelola dengan baik, kekuatannya dapat membangun kehidupan seseorang menjadi lebih baik, tetapi begitu juga sebaliknya ketika emosi tidak dikelola dengan baik.

Marah yang bermanfaat adalah marah yang tepat dan sudah dikelola dengan baik. Hal ini jelas tidak mudah, butuh waktu, kesabaran dan hati yang lapang, tapi bukan berarti tidak dapat dilakukan. Langkah pertama yang perlu dilatih terus menerus adalah menyadari ketika kita merasa marah. 

Sadari bahwa saat ini aku sedang marah. Proses menyadari adalah langkah awal untuk mengendalikan dan mengelola amarah.
Setelah menyadari, seseorang perlu memahami dan menerima alasan kenapa ia marah. Inilah langkah yang kedua, proses memahami dan menerima bahwa ada sesuatu yang membuatnya marah. 

Termasuk dalam proses memahami adalah mengevaluasi penyebab kemarahannya. Seorang Ibu yang baru pulang bekerja mulai merasa marah ketika anaknya yang masih balita merengek – rengek padanya, padahal ia merasa sangat lelah. Ibu ini dapat saja langsung memarahi anaknya dan meminta anaknya untuk tidak mengganggunya. Tetapi hal tersebut dapat berbuntut anak tambah menangis dan si-Ibu semakin frustasi. 

Ketika si-Ibu mau mencoba menyadari, kemudian mencoba memahami kejadian tersebut, ia akan dapat melihat bahwa anaknya merengek – rengek bukan karena nakal, tetapi anaknya rindu padanya. 

Berdasarkan kisah dari beberapa orang, terungkap bahwa terkadang sesuatu yang membuat marah justru punya alasan atau maksud yang berbeda. Banyak yang menyesal karena sudah marah – marah untuk alasan yang tidak tepat, misalnya marah karena ada orang yang menunjuk – nunjukkan jari padanya, padahal orang tersebut bermaksud memberitahu bahwa ada bahaya yang mengancamnya dari belakang. Alasan sebenarnya inilah yang perlu kita pahami agar tidak asal marah dan buang – buang energi.

Langkah yang ketiga adalah mengelola atau mengekspresikan amarah dengan tepat. Jika kita punya alasan yang tepat, misalnya bukan hanya meluapkan emosi, tetapi juga demi pembelajaran bagi orang lain, kita dapat mengungkapkan kemarahan kita. 

Kemarahan yang bermanfaat tentu saja bukan kemarahan yang ingin membalas atau menyakiti orang lain, melainkan marah yang mendidik dan membangun.

Cara lain yang dapat kita lakukan adalah mengelola dengan mengubah amarah yang kita rasakan menjadi hal yang positif bagi diri kita. Kita dapat mencoba melihat sisi positif dari kejadian yang membuat kita marah, mengambil hikmah atau pembelajaran dari kejadian tersebut. 

Kita juga dapat mengubah energi kemarahan yang kita rasakan menjadi energi yang dapat memotivasi kita melakukan hal yang bermanfaat. Daripada marah – marah pada pengendara motor yang memotong jalan dan sudah tidak tampak lagi, lebih baik energi yang ada digunakan untuk lebih waspada, mencermati jalan, menyalurkan hobi menyanyi, atau menyelesaikan pekerjaan di kantor.

Intinya adalah jangan terjebak pada kemarahan yang dapat merusak hari dan diri kita, tetapi manfaatkanlah kemarahan dengan cara yang tepat. Sadari, pahami dan kelola dengan tepat emosi marah yang kita rasakan karena kemampuan ini adalah bagian dari kecerdasan emosi yang kita miliki.  
 

Oleh: P. Henrietta Siswadi, S. Psi, dosen pada Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Perempuan, Tak Mudah Korupsi

Perempuan dikatakan memiliki hasrat lebih rendah untuk menerima suap atau melakukan tindak pidana korupsi.

Hasil penelitian Bank Dunia 1999 Corruption And Woman In Goverment menyatakan jumlah anggota parlemen perempuan yang lebih banyak di suatu negara berpotensi kuat menurunkan tingkat korupsi.

"Seharusnya dimaksimalkan (peranan) karena mampu menjadi pengontrol dan pengarah bagi lelaki yang sering gelap mata dan salah langkah," ujar Aviliani dari INDEF.

Sayang, jumlah legislator perempuan periode 2004-2009 hanya 61 orang (11 persen). Ini termasuk angka yang sangat kecil. "Peranannya belum signifikan, padahal sejauh ini belum ada anggota DPR perempuan yang terlibat korupsi," tambahnya.

Aviliani menegaskan, meningkatnya perilaku korupsi di DPR RI saat ini, lebih karena biaya politik legislator yang sangat besar yang didukung oleh posisinya sebagai petugas pembuat undang-undang. Jumlah modal yang dibutuhkan seorang caleg mencapai Rp 5-6 miliar.

"Mereka menyalahgunakan (posisinya) untuk menekan eksekutif karena tanpa biaya, UU tidak akan sah tepat waktu. Sementara permintaan partai macam-macam seperti setoran ke parpol dan tim sukses," papar Aviliani.

Aktivis perempuan Siti Musdah Mulia mengatakan, rasa malu menjadi kekuatan yang efektif bagi legislator perempuan untuk tidak melakukan perilaku korupsi.

"Mereka malu terlibat dalam deal-deal proyek dengan mitra kerja, malu untuk minta-minta komisi atau menekan rekanan pemerintah dan malu jika pekerjaan mereka terlihat tidak berhasil," katanya.

Korupsi, menurut Musdah, muncul karena faktor individu yang berorientasi kultural pada kekuasaan dan kekayaan, memiliki sifat hipokrit dan tidak punya rasa malu.

Sementara Ketua KPK, Antasari Azhar, mengharap, legislator perempuan tidak hanya sekedar pemenuh syarat kuota, melainkan bisa menjadi lokomotif antikorupsi.

"Menjadi penyaring kebijakan-kebijakan yang berpotensi menimbulkan korupsi dan mendorong masuknya nilai-nilai antikorupsi dalam etika perpolitikan," pungkasnya.

Sumber: health.kompas.com

Kekerasan Dalam Rumah Tangga Meningkat

Laporan kasus kekerasan terhadap perempuan yang diterima Komisi Nasional Perempuan dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dalam dua tahun terakhir, peningkatan laporan kasus kekerasan terhadap perempuan naik sekitar 100 persen.

Sebagian besar kasus yang dilaporkan adalah kasus kekerasan dalam rumah tangga. Ketua Subkomisi Pengembangan Pemulihan Komnas Perempuan Azriana, ditemui disela-sela deklarasi Pemilihan Umum Damai bagi para calon anggota legislatif kaum perempuan di Banda Aceh, Sabtu (28/3) mengatakan, tingginya laporan yang masuk lebih disebabkan mudahnya akses informasi bagi lembaga-lembaga pendamping para korban.  

Naiknya laporan kasus kekerasan terhadap perempuan dalam dua tahun terakhir ini, sepertinya tidak disebabkan tingginya kasus yang terjadi. Akan tetapi, semakin mudah lembaga-lembaga mengakses informasi dan korban juga semakin mudah untuk berinteraksi dengan lembaga pendamping, tuturnya.

Dia menjelaskan, tahun 2007 lalu, Komnas Perempuan menerima sekitar 26.000 laporan kasus kekerasan terhadap perempuan. Jumlah itu naik lebih 100 persen pada tahun 2008 lalu menjadi sekitar 56.000 kasus. Utamanya adalah kasus KDRT, katanya.

Laporan terbanyak yang masuk adalah berasal dari Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Sementara pulau lainnya, seperti Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Maluku, terbilang kecil karena a kses informasi dari dan kepada lembaga serta korban, terbilang cukup sulit.

Sumber: health.kompas.com

Anak Hiperaktif Bisa Jadi Akibat Kurang Tidur

Tidur siang pada anak-anak ternyata tak cuma bermanfaat terhadap kebugaran saja. Penelitian menunjukkan anak yang jarang tidur siang cenderung bermasalah dalam menjalankan fungsi psikososialnya.

Hal itu merupakan kesimpulan dari peneliti yang dipresentasikan dalam SLEEP 2009, pertemuan tahunan dari Associated Professional Sleep Societies yang berlangsung di Seattle, AS, pekan lalu.

Psikososial bisa didefinisikan sebagai hal yang berhubungan dengan kejiwaan dan sosial. Kejiwaan tentu saja berasal dari dalam diri, sedangkan aspek sosial berasal dari luar. Kedua aspek ini sangat berpengaruh dalam masa pertumbuhan anak. 

Dalam penelitiannya, para ahli dari Pennsylvania State University meneliti dampak dari tidur siang pada 62 anak, di mana 23 persennya jarang tidur siang. 

Secara umum waktu tidur dua kelompok ini dalam 24 jam memang tidak banyak berbeda, tetapi uji perilaku yang dilakukan menunjukkan anak yang jarang tidur siang lebih banyak yang mengalami gangguan perilaku seperti hiperaktif dan depresi.

"Hasil dari studi ini adalah adanya hubungan antara dua hal. Kami tidak bisa membuat kesimpulan sebab akibat. Jadi tidak bisa dikatakan anak yang hiperaktif dan sulit diatur disebabkan karena mereka tidak tidur siang. Masih dibutuhkan penelitian lanjutan," kata Dr.Brian Crosby, salah seorang peneliti.

Meski demikian, Crosby mengungkapkan bahwa tidur siang sangat penting pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Sayangnya, kebanyakan anak berusia di atas 4 tahun mulai jarang tidur siang. 

Kurangnya waktu tidur siang anak disebabkan karena berbagai hal, seperti padatnya aktivitas anak sepulang sekolah atau memang dilarang orangtuanya karena banyak anak yang tidur siang justru sulit tidur di waktu malam.

Penyakit Hipogenetik Rendahkan Wanita

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Sulawesi Tengah (Sulteng), dr Abdullah DHSM, mengajak semua elemen masyarakat di daerahnya untuk memulai memutuskan penyakit "Hipogenetik", guna mendorong kaum lelaki menghargai program pengarusutamaan jender (PUJ).
   
"Perlu kita putuskan, sebab penyakit ’turunan’ dari dulu ini tidak disadari sudah menurunkan derajat kaum perempuan," kata dia dalam sebuah acara sosialisasi PUJ di Pal.

Penyakit hipogenetik, menurut dr Abdullah, yaitu sebuah perilaku yang hanya terus berharap. Penyakit ini banyak diidap oleh kaum laki-laki dan dampaknya sudah merugikan orang lain, terutama kaum perempuan.
   
Misalnya, ketika ingin minum teh di rumah, si suami hanya berharap dibuatkan oleh sang istri atau anak perempuannya, padahal pekerjaan ringan semacam ini dapat dilakukannya sendiri.

Demikian pula jika hendak berangkat ke luar kota, si suami berharap kepada sang istri untuk memasukkan pakaian dan perlengkapan lainnya ke dalam koper.

"Ini sesuatu ketidakadilan gender, karena sudah mengabaikan hak-hak kaum perempuan," tuturnya.

Karena itu, katanya, semua laki-laki harus memahami kalau pekerjaan keseharian yang dilakukan perempuan tidak seringan seperti yang sering disaksikan, dan mereka pun memiliki hak yang mesti dilindungi oleh semua pihak.
    
"Coba bandingkan. Pekerjaan yang dilakukan seorang suami yaitu dari terbit matahari sampai terbenam matahari. Tapi pekerjaan istri yaitu dari terbitnya mata suami hingga terbenamnya mata suami," tuturnya melukiskan betapa beratnya pekerjaan seorang perempuan.
   
Ia menambahkan, negara sendiri sudah memberikan jaminan perlindungan terhadap hak-hak kaum perempuan, seperti persamaan dalam memperoleh pendidikan, kesehatan, pekerjaan, cuti, sampai kepada perlindungan keamanan terhadap dirinya.
   
"Jadi, tinggal laki-laki di dalam rumah dan di luar rumah yang menerjemah dan merealisasikan dalam bentuk pemberian perimbangan peran," katanya.
   
Menurut Abdullah yang mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng ini, untuk menghilangkan penyakit hipogenetik itu perlu dimulai dari diri sendiri dan dilakukan secara perlahan-lahan. Juga, paling bagus diawali dari rumah sendiri.
   
"Saya kira jika sudah terbiasa akan menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi diri sendiri dan orang lain di dalam rumah. Bahkan pekerjaan seperti membuat teh sendiri dan menyapu itu justru jika dilakukan secara rutin akan menyehatkan tubuh," katanya.


Sumber: Antara

Monday, January 30, 2012

Remaja Puber Perlu Arahan Positif

Kondisi psikologis remaja yang sedang puber cenderung mudah bosan dan emosinya labil. Karena itu butuh bimbingan yang tepat agar tidak berakibat fatal pada masa depan mereka. Demikian disampaikan Dr Yuliarto Dwi M saat memberikan materi mengenai kesehatan reproduksi remaja pada semiloka Semiloka Program Keluarga Berencana Nasional di Pendopo Kelurahan Banjarmendalan Lamongan, Kamis (28/8).

Pada masa puber, menurut Yuli, remaja sering bereaksi secara berlebihan dan selalu ingin mencoba sesuatu tanpa berfikir risikonya dengan matang. Mereka cenderung memiliki perilaku yang jika tidak dibimbing dengan baik akan berakibat fatal bagi masa depan mereka.

Yuli menyebutkan fakta penelitian yang dilakukan terhadap pelajar SMP di Bandung tahun 1991. Dari penelitian itu 10,53 persen diantara remaja masa puber pernah melakukan ciuman bibir, 5,6 persen pernah ciuman dalam (lidah) dan bahkan 3,86 persen pernah melakukan hubungan seks.

Untuk menghindarkan generasi muda dari masa depan yang suram, selain dengan taat beribadah juga perlu mengarahkan remaja mengisi waktu sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan melalui olahraga, kesenian maupun gerakan pramuka, kata Yuli.

Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Lamongan Fadeli mengatakan menjawab semakin tingginya tuntutan terhadap revitalisasi gerakan pramuka untuk menjawab tantangan generasi muda sekarang, satuan-satuan karya (Saka) yang ada diinstruksikan lebih diaktifkan kembali. Dalam pramuka sebenarnya ada wadah yang sanggup memberi jawaban terhadap tuntutan generasi muda sekarang.  

Saka Kencana dan Saka Bhakti Husada perlu diaktifkan kembali. Saka Kencana berada di bawah Dinas Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Sosial. Saka Bhakti Husada di bawah Dinas Kesehatan. Di Lamongan juga baru saja dibentuk Saka Wira Kartika dibawah Koman do Distrik Militer 0812 Lamongan, tuturnya

Sumber: health.kompas.com

Siapkan Gadis Kecil Anda untuk Haid Pertamanya

Gadis kecil Anda sudah mulai beranjak dewasa. Teman-teman sebayanya pun mulai mendapatkan haid pertamanya. Bagaimana Anda bisa tahu teman-temannya sudah mendapatkan haid? Ya... Suatu hari anak gadis Anda bertanya pada Anda apa yang harus dia lakukan jika haid pertamanya datang. Dan mungkin saja pengalaman pertamanya itu akan diperolehnya saat berada di sekolah. 

Tentu saja, sudah menjadi kewajiban Anda untuk membimbingnya agar ia mengerti apa yang harus ia lakukan ketika itu terjadi. Mari kerahkan kemampuan Anda untuk menjelaskannya!

Kurangi kekhawatiran gadis kecil Anda mengenai haid pertamanya dengan menyiapkan segala hal yang diperlukan untuk itu. Berikan padanya sebuah dompet kecil yang berisi pembalut, tisu serta handuk kecil, lengkapi dengan sebotol kecil sabun cair dan pakaian dalam cadangan.

Pastikan ia membawa dompet kecil tersebut di dalam tas sekolahnya, atau letakkan di loker sekolahnya jika masing-masing siswa memiliki satu loker. Jelaskan pada mereka bagaimana cara menggunakan pembalut dan apa kegunaannya. Pastikan mereka mencoba memasangnya sendiri secara benar sehingga pakaian mereka tidak menghasilkan "bendera merah" nantinya.

Katakan pada mereka bahwa hal ini akan dialami setiap wanita dan wajar terjadi. Dengan memberi penjelasan, mereka tidak akan mengalami syok saat terjadi "perdarahan" di bawah sana. Jangan lupa untuk menjelaskan pada mereka bahwa kram perut bisa saja mereka alami. Untuk itu, pastikan mereka mengatakan pada Anda apa yang mereka rasakan saat mendapatkan haid sehingga mereka mempunyai teman untuk berbagi "rahasia kecil" wanita ini.

Ingatkan mereka tentang kemungkinan haid gadis kecil Anda datang saat dia berada di sekolah dan dia lupa membawa perlengkapan "perang"nya atau bahkan noda haid tembus ke seragamnya. Beritahukan padanya untuk tidak panik dan malu untuk membicarakan hal ini kepada guru mereka. Yakinkan mereka bahwa guru di sekolah akan membantu dia untuk mengatasi masalah ini, sehingga jangan segan untuk meminta bantuannya atau bila gadis kecil Anda terlalu malu untuk itu. Pastikan Anda siap untuk dipanggil olehnya, beritahukan padanya bahwa Anda siap bersamanya jika memang perlu.

Kalau sampai ia harus berganti seragam dan ia takut ditanya oleh teman-temannya, buatlah ia percaya diri dengan meyakinkannya bahwa jika ia terlalu malu untuk mengatakan pada temannya alasan ia berganti seragam. Tidak usah segan untuk menyatakan bahwa pakaiannya tadi terkena sesuatu dan kotor sekarang. Ingatkan padanya bahwa haid merupakan masalah pribadi dan tidak apa-apa jika ia tidak merasa nyaman untuk membicarakannya dengan teman - temannya mengenai insiden kecil itu.

Semoga hal ini bisa membantu Anda menyiapkan gadis kecil Anda menjadi seorang remaja. Tak terasa bukan bahwa ia sudah menjelang remaja? Memang hari-hari bisa berlalu sangat cepat.


Sumber: health.kompas.com

Mengenal Layanan Psikologi Klinis

Pada umumnya, masyarakat luas masih membutuhkan kejelasan dalam berbagai pelayanan psikologi klinis. Dalam artikel ini, saya mencoba merinci spesifikasi pelayanan psikologi klinis dan kaitannya dengan pelayanan medis.

Ada dua cabang ilmu dalam naungan Psikologi Klinis, yaitu Psikologi Kesehatan dan Psikologi Medis. Memang istilah ’kesehatan’ dan ’medis’ bukan saja terkait erat, namun sering menjadi dua istilah yang digunakan secara sinonimus (persamaan arti kata). Kecuali itu, sebagian besar masyarakat pada umumnya sering dihadapkan pada ketidakjelasan perbedaan pelayanan psikiater, psikolog klinis, psikolog kesehatan, dan psikolog medis, walaupun untuk itu kita harus juga menyimak tentang pelayanan kesehatan fisik dan penanganan medis pada umumnya. Untuk itu, marilah kita simak bersama uraian di bawah ini.

1. Perawatan kesehatan atau penanganan medis
Perawatan kesehatan atau penanganan medis bagi penderita gangguan fisik manusia menjadi wewenang utama para dokter. Pelayanan terhadap gangguan fisik bergradasi sesuai dengan berat ringannya gangguan fisik dan bagian dari organ tubuh mana yang terkena penyakit. Untuk itu, dapat dipahami bila berbagai jenis keahlian khusus dalam Ilmu Kedokteran sangat dibutuhkan keberadaannya, misalnya dokter spesialis internal, kandungan, kulit dan kelamin, dan lain-lain. Bahkan pasien sering juga membutuhkan bantuan dari dokter yang memiliki superspesialisasi dalam bidang fungsi organ tubuh tertentu.

2. Psikiater
Bila dokter atau dokter spesialis menangani aspek fisik pasien maka berbeda dengan psikiater. Psikiater adalah dokter yang memiliki latar belakang pendidikan ilmu kedokteran pula, namun kemudian mengikuti pendidikan spesialisasi dalam bidang psikiatri. Psikiater memberikan perawatan terhadap penderita gangguan mental yang kecuali membutuhkan perawatan medicamentus sekaligus juga membutuhkan psikoterapi. Kecuali itu, para psikiater pun memberikan pelayanan promotif dan preventif serta rehabilitatif dalam bidang psikiatri bagi masyarakat luas.

3. Psikolog Klinis
Psikolog Klinis adalah ahli yang latar belakang pendidikannya dari sejak jenjang pendidikan strata I adalah ilmu perilaku manusia, untuk kemudian mengikuti pendidikan Magister Psikologi Terapan dengan mayoring Psikologi Klinis. Pendekatan Holistik mengungkapkan bahwa seorang yang sakit fisik juga sekaligus sakit mental, karena hubungan resiprokal antara aspek fisik dan mental tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dengan demikian, di samping perawatan medis seorang pasien sering membutuhkan pendampingan Psikolog Klinis untuk membantu pemulihan kesehatan aspek mentalnya. Apalagi, ketegangan emosi seseorang yang mengalami kesulitan memecahkan masalah psikologis yang dihadapi sering memanifestasi dalam bentuk keluhan fisik. 

Berlainan dengan psikiater yang landasan dasar keilmuannya adalah Ilmu Kedokteran, maka landasan keilmuan Psikolog Klinis adalah Ilmu tentang Perilaku Manusia (Psikologi). Jadi kalaupun seorang Psikolog Klinis bekerja di setting medis (rumah sakit), Psikolog Klinis tidak berhak bahkan dilarang keras memberikan pelayanan medicamentus, seperti misalnya menulis resep, menyarankan penggunaan obat-obatan, dan sebagainya. Andaikata pasien membutuhkan pelayanan psikologi klinis baik yang atas kehendak sendiri atau rujukan dari dokter/profesi lain, maka psikoterapi dilaksanakan dengan landasan dasar keilmuan psikologi pula. 

Ada beberapa metode psikoterapi yang dapat dilakukan oleh Psikolog Klinis, misalnya psikoterapi/konseling psikologi individual, keluarga/kelompok, perkawinan, dan lain-lain. Tentu saja pilihan metode psikoterapinya sangat bergantung pada permasalahan psikologi yang dialami penderita/klien serta keahlian khusus yang dimiliki Psikolog Klinis tersebut. Luas dan banyaknya metode dalam psikoterapi memang akhirnya menuntut Psikolog Klinis untuk memilih metode psikoterapi mana yang dikuasai dan benar-benar didalami serta ditekuni secara khusus untuk pelayanan intervensi psikologi khusus bagi penderita/klien yang menghadapi permasalahan psikologis khusus pula. Kecuali di setting medis (rumah sakit), psikolog klinis pun dapat memberikan pelayanan di setting sekolah, kesehatan mental individu, kesehatan masyarakat, industri, dan lain-lain. Luasnya cakupan pelayanan Psikologi Klinis, mengembangkan spesifikasi pelayanan pada setting kesehatan dan medis.

Psikologi Kesehatan
Psikologi Kesehatan merupakan salah satu cabang Psikologi Klinis yang menekankan kinerjanya pada upaya membentuk perilaku sehat pada masyarakat, dengan mengacu pada falsafah dasar positif, yang bersifat preventif. Jadi manusia tidak dipandang sebagai korban penyakit, namun juga ikut bertanggung jawab terhadap kondisi sakitnya. Konkretnya, kinerja Psikolog Kesehatan adalah menyosialisasikan kebiasaan-kebiasaan hidup yang merugikan kesehatan, seperti merokok, minum alkohol, serta mengembangkan tingkah laku yang menunjang kesehatan, seperti mengomunikasikan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Psikologi Medis
Psikologi Medis adalah salah satu cabang Psikologi Klinis yang secara khusus mengarahkan perhatiannya pada penerapan psikologi pada setting praktik medis, termasuk penanganan psikologis dari penderita penyakit (pasien), keluarga pasien bahkan dokter yang memberikan perawatan behavioral medicine (obat-obatan yang berpengaruh terhadap perubahan perilaku pasien) terutama bagi penderita penyakit kronis, seperti kanker, gagal jantung, gagal ginjal, dan lain-lain. 

Kebutuhan pendampingan Psikolog Medis terhadap pasien-pasien tersebut di atas tidak dapat dipungkiri, mengingat kondisi kesehatan fisik yang rentan berlanjut oleh penyakit kronis dengan sendirinya akan berpengaruh terhadap kerentanan fungsi psikologisnya, sementara demi proses penyembuhan optimal penerimaan pasien akan penyakit, kerja sama pasien dalam pasien pengobatan, upaya mempertahankan kualitas hidup optimal pada pasien, perubahan gaya hidup pasien.

Mudah-mudahan dengan penjelasan tentang pelayanan psikologi yang terkait dengan bidang kesehatan manusia menjadi lebih dipahami.


Sumber: Kompas Cetak

Hindarkan Diri dari Depresi

Bila rasa tidak berdaya dan ketidakberkemampuan menyerang kita secara intens, maka hal ini akan menuju pada bentuk distres emosional yang disebut depresi. Bila tidak ditangani, depresi bisa berakumulasi menjadi masalah yang serius.

Depresi juga tidak bisa dianggap remeh karena berpotensi memberi dorongan bunuh diri yang cukup kuat. Manfaatkan hubungan dengan orang-orang terdekat untuk menyalurkan perasaan dan segera cari pertolongan ahli bila stres tidak teratasi.

Mitos: "Saya tak butuh antidepresi, dengan bantuan teman masalah saya bisa selesai."
Fakta: Anda butuh lebih dari sekadar teman untuk melawan depresi. "Mengutarakan perasaan pada teman dan keluarga memang bisa jadi tempat penyaluran rasa stres, namun orang dengan depresi serius akan lebih baik bila memadukan sesi konseling dan obat antidepresan," kata Vivian Burt, MD, PhD, profesor psikiatri dari David Geffen School of Medicine, UCLA, Amerika Serikat.

Mitos: "Punya anak seharusnya membuat bahagia."
Fakta: 15-20 persen ibu yang melahirkan berpotensi mengalami baby blues. Gejala depresi yang paling umum pasca melahirkan adalah perasaan kosong yang luar biasa, merasa tidak berguna dan tidak berharga, banyak menangis, dan lain sebagainya.  Berbagi pekerjaan dalam perawatan anak, menulis buku harian, dan menceritakan perasaan pada suami, orangtua, teman, atau dokter, bisa dilakukan untuk mencegah depresi berkembang lebih jauh.
 
Mitos: "Ini bukan depresi, ini cuma mood swing karena menopause."
Fakta: Menopause bukan alasan untuk tak mencari pertolongan. "Apa pun yang membuat Anda merasa depresi, sekalipun itu karena menopause, Anda butuh bantuan yang nyata untuk keluar dari kondisi ini," kata Burt.

Mitos: "Saya tak ingin membebani orang lain dengan masalah saya".
Fakta: Bicara dengan teman, atau dengan terapis, akan sangat membantu Anda keluar dari rasa kesepian dan putus asa. "Pada usia lanjut, orang lebih rentan mengalami depresi. Itu sebabnya mereka butuh dukungan dari lingkungannya," kata Burt.

Mitos: "Saya orang yang berprinsip dan yakin dengan semua keputusan saya."
Fakta: Pribadi yang rentan terhadap depresi adalah yang kurang terbuka terhadap sosialisasi dan bersikap pasif reaktif. Biasanya orang dalam kelompok ini punya kecenderungan kuat untuk berpikir sendiri serta selalu berupaya memecahkan masalah sendiri tanpa menyertakan pertimbangan dari orang lain, lingkungan, atau kenyataan. Hal spesifik pada penderita depresi adalah sering menghukum diri dengan pikiran yang sebenarnya membuat mereka susah sendiri.


Sumber: health.kompas.com

Menahan Marah di Kantor Bisa Mematikan

Bertumpuknya kewajiban, entah berupa tugas kantor atau ketidakcocokan dengan gaya kepemimpinan atasan, bisa membuat kita tertekan. Bila diabaikan, perasaan tertekan ini semakin menjadi-jadi. Bukan mustahil, akan muncul gangguan kesehatan serius atau kematian gara-gara stres.

Studi terkini yang dilakukan para ahli dari the Stress Research Institute, Stockholm, Swedia, terhadap 2.775 pria bekerja menunjukkan bahwa pekerja yang selalu menekan kekecewaan dan kemarahan mereka ketika diperlakukan tidak adil di kantor berisiko lima kali lebih tinggi mengalami serangan jantung, bahkan meninggal, dibanding mereka yang mengekspresikan kemarahannya.

"Setelah menyesuaikan faktor usia, ekonomi, perilaku berisiko, ketegangan dalam kerja, dan faktor biologi sebagai dasar, kami menemukan hubungan yang erat antara menahan marah dan risiko serangan jantung atau kematian karena jantung mendadak berhenti," tulis para peneliti dalam laporannya.

Pekerja yang yang dikategorikan introvert tersebut memiliki ciri "membiarkan sesuatu berlalu tanpa mengatakan apa pun" dan "pergi menjauh" meski masih ada rasa tidak puas atau beban karena tindakan rekan kerja atau bos. 

Mereka yang sering menggunakan teknik menahan diri ini memiliki risiko dua hingga lima kali lebih besar untuk menderita penyakit jantung dibanding dengan mereka yang termasuk dalam kelompok frontal di tempat kerja. Hasil studi ini dipublikasikan dalam The Journal of Epidemiology and Community Health.

Para peneliti memang tidak memberikan jawaban mengenai cara untuk menghadapi stres di kantor. Namun, mereka menyarankan untuk menghadapi konflik secara terbuka, misalnya dengan cara protes secara langsung, bicara dengan atasan atau rekan kerja setelah amarah mereda, hingga berteriak langsung kepada orang yang bersangkutan.


Sumber: Reuters

Sunday, January 29, 2012

Pengertian Psikologi Industri

Psikologi Industri adalah cabang yang relatif baru psikologi yang diciptakan untuk perusahaan dan organisasi yang dibutuhkan struktur yang lebih. Psikologi Industri mampu menyediakan struktur ini dengan menilai perilaku karyawan demi kebaikan perusahaan. Hal ini sering disebut sebagai organisasi psikologi karena penekanannya pada analisis individu yang bekerja untuk berbagai organisasi.

Pada dasarnya, psikologi industri mempelajari perilaku karyawan dalam lingkungan kerja. Walaupun psikologi industri tidak dimulai sampai tahun 1920-an, disiplin telah berkembang pesat dan merevolusi tempat kerja dalam abad terakhir. Karena tempat kerja adalah suatu sistem sosial, penerapan psikologi industri berguna dalam memahami kompleksitasnya.
Psikologi Industri Organisasi

Selama bertahun-tahun, psikolog telah mempelajari bagaimana manusia makhluk telah berinteraksi dengan lingkungan mereka dan satu sama lain, tetapi psikologi industri mulai mengevaluasi interaksi antara orang-orang dan pekerjaan mereka. Psikologi Industri dapat digunakan untuk meningkatkan kepuasan kerja serta produktivitas perusahaan dan menjadi penting bagi keberhasilan suatu organisasi.

Psikologi Industri mengacu pada proses perilaku pada suatu organisasi, misalnya ketika mengevaluasi hubungan seseorang dengan pekerjaan mereka. Mereka menganalisis cara seseorang bekerja, keterampilan mereka, tugas, kewajiban, dan umum kepuasan dengan pekerjaan mereka sehari-hari.

Informasi ini sangat membantu untuk sumber daya manusia departemen dan pengawas perusahaan yang harus membuat program pelatihan, dan manfaat sistem umpan balik, dan membuat keputusan perekrutan serta terlibat dalam praktek-praktek perekrutan. Sebagian besar perusahaan menggunakanpsikolog industri untuk melatih staf mereka sendiri sehingga organisasi dapat berjalan lancar dan pada kapasitas puncak.

Aspek-Aspek Psikologi Industri
Salah satu aspek yang paling menarik dari psikologi industri adalah bagaimana perilaku karyawan mempengaruhi individu lain pada pekerjaan dan organisasi secara umum. Psikologi Industri dapat digunakan untuk mengurangi perilaku kontraproduktif, meningkatkan efektivitas tim, dan meningkatkan semangat. Hal ini juga penting dalam resolusi konflik . Banyak orang menemukan beban ketidakpuasan kerja mereka berakar dalam hubungan mereka dengan manajer dan rekan. Untungnya, psikologi industri menyediakan solusi untuk ini.

Walaupun psikologi industri merupakan campuran dari antropologi , konseling, sosiologi dan manajemen industri, ada komponen utama yang digunakan dalam jenis psikologi. Beberapa komponen utama termasuk evaluasi kepribadian karyawan, persepsi, serta sisi biologis dari perilaku mereka. Dengan mendokumentasikan titik-titik kunci, psikolog industri memiliki kemampuan untuk membantu organisasi meningkatkan fungsi mereka dan mendirikan sebuah sistem yang mendorong pertumbuhan bagi perusahaan dan karyawan.

Pengertian Psikologi Sosial

Psikologi sosial adalah cabang ilmu psikologi yang meneliti dampak atau pengaruh sosial terhadap perilaku manusia. Bidang ini sangat luas, mencakup berbagai bidang studi dan beberapa disiplin ilmu. Psikolgi sosial juga digunakan dalam berbagai disiplin dan industri; banyak orang memanfaatkan prinsip-prinsip psikologi sosial bahkan tanpa menyadari hal itu ketika mereka mencoba untuk mengendalikan kelompok, pengaruh pendapat seseorang, atau menjelaskan mengapa seseorang berperilaku dengan cara tertentu.

Akar psikologi sosial diletakkan di akhir 1800-an, ketika psikologi sebagai suatu disiplin yang berkembang di Eropa. Ketika Perang Dunia Pertama banyak psikolog melaju ke Amerika Serikat, psikologi sosial mulai muncul sebagai suatu disiplin yang berbeda di tahun 1920. Salah satu pengaruh utama di lapangan adalah Kurt Lewin, yang disebut “bapak” psikologi sosial oleh beberapa orang; lain psikolog sosial terkenal termasuk Zimbardo, Asch, Milgram, Festinger, Ross, dan Mischel.

Pengertian Psikologi Sosial
Seorang psikolog sosial melihat pada sikap, keyakinan, dan perilaku baik individu maupun kelompok. Bidang ini juga dikaji interaksi interpersonal, menganalisis cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, baik secara tunggal atau dalam bentuk kelompok besar. Psikolog sosial juga membahas pengaruh budaya seperti iklan, buku perilaku, film, televisi, dan radio, melihat cara ini dampak pengaruh di mana manusia.

Seperti banyak ilmuwan, psiklog sosial seperti menggunakan metode empiris untuk melakukan penelitian di bidang mereka. Metode ini sering melibatkan eksperimen yang dapat membawa isu-isu etis yang kompleks. Salah satu percobaan paling terkenal psikologi sosial adalah Stanford Penjara Percobaan, yang akhirnya ditutup karena keluar kendali. Psikolog Sosial mengandalkan upaya komite etika dan panel review untuk memastikan bahwa pekerjaan mereka secara etis diijinkan, dengan harapan menghindari pengulangan percobaan dipertanyakan.

Penelitian psikologi sosial dapat menjelaskan mengapa orang-orang membentuk massa, bagaimana kelompok membuat keputusan, yang kondisi sosial dapat menyebabkan perilaku menyimpang, dan berbagai hal lain. psikolog sosial ini terus-menerus belajar lebih banyak tentang perilaku manusia dan ilmu balik interaksi manusia, memandang segala sesuatu dari mengapa orang gagal untuk membantu orang yang membutuhkan dengan apa yang menyebabkan orang untuk menyesuaikan diri, bahkan dalam situasi etis meragukan.

Makin Tinggi Pendidikan, Makin Merasa Tidak Miskin

Penelitian Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, menyebutkan bahwa kondisi pendidikan dan kesehatan seseorang mempengaruhi penilaian tentang kemiskinan subyektif.
      
"Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka mereka akan merasa tidak miskin begitu pula orang yang sehat, dan sebaliknya," kata peneliti PSKK UGM, Amelia Maika, dalam seminar Mengukur Kemiskinan Subyektif di Indonesia, di Yogyakarta, Kamis.

Berdasar penelitian, seseorang yang berpendidikan menengah dan tinggi akan  mengurangi kemungkinannya merasa miskin dibanding mereka yang berpendidikan rendah. Begitu pula dengan responden yang bekerja dan berstatus pelajar juga akan mengurangi kemungkinan mereka untuk merasa miskin.

Sebaliknya, seseorang yang melaporkan diri dalam keadaan tidak sehat, kemungkinannya untuk merasa miskin meningkat dibanding dengan mereka yang merasa sehat.

"Tidak ada perbedaan pandangan di kalangan responden dengan beragam latar belakang dan karakter sosio demografi," katanya.

Dalam penelitiannya, ia menyebutkan karakteristik responden dapat digambarkan sebagai berikut, yaitu rata-rata usia adalah 36,3 tahun, sebanyak 52,6 persen perempuan. Jumlah komponen pendidikan rendah dan menengah hampir sama yaitu 39,1 persen serta 40,6 persen.
    
Sebagian besar responden yaitu 59,3 persen berstatus bekerja, ibu rumah tangga 20,6 persen dan bersekolah 8,5 persen.
    
Namun demikian, Amelia menyatakan masih terdapat bias dalam pengukuran subyektif yaitu kecenderungan orang timur untuk memberi jawaban aman. 
    
Setiap konsep kemiskinan yang berbeda memiliki metode pengukuran tersendiri dan kemiskinan tidak dapat diukur hanya dengan menggunakan satu variabel saja. "Karena banyak faktor mampu menjelaskan mengapa seseorang dikategorikan sebagai miskin atau tidak miskin," lanjutnya.
    
Amelia juga menegaskan, kondisi perekonomian bukan salah satu alasan apakah seseorang hidup dalam rumah tangga yang memiliki pengeluaran per kapita di bawah garis kemiskinan, tidak membuat seseorang merasa miskin atau tidak miskin.      
     
Tingkat kesejahteraan masih memiliki pengertian yang sempit dan tidak selamanya berasosiasi dengan kesejahteraan individu,katanya.


Sumber: Ant

Waspada bila Anda Mudah Tersinggung, Mungkin Sedang Depresi!

Depresi membuat hidup ini menjadi makin sulit. Segala sesuatu tampak tidak ada harapan. Dalam keadaan ini kita merasa seolah sendirian. Padahal, sebenarnya tidak demikian halnya.

Untungnya, banyak ahli jiwa menyebutkan bahwa gejala-gejalanya depresi dapat diatasi dan Anda bisa sembuh dari gangguan ini. Tapi, sayangnya kerapkali kita tidak sadar sedang depresi. Bahkan tidak mau dikatakan sedang depresi. Kalau begitu, apa saja tanda-tanda bahwa kita sedang depresi?

Berikut tanda-tanda depresi menurut situs webmd:
1. Merasa sedih, kosong, tidak ada harapan, dan mati rasa. Biasanya dialami sepanjang hari, setiap hari.
2. Hilangnya minat atas segala hal yang biasanya Anda nikmati. Bisa jadi Anda bakal bosan dengan hobi yang biasa Anda kerjakan. Anda akan merasa kesepian dan tidak tertarik dengan seks.
3. Anda mudah tersinggung atau kecewa. Mudah marah merupakan ciri khas saat depresi. Anda perlu rileks untuk itu.
4. Sulit membuat keputusan bahkan untuk persoalan sederhana sekalipun. Depresi akan menyulitkan Anda berpikir jernih dan berkonsentrasi. 
5. Merasa mudah bersalah atau tak berguna. Biasanya akan muncul secara berlebihan. Meski bukan salah Anda, biasanya akan merasa bersalah terus-menerus.
6. Ingin bunuh diri. Tipe pikiran dan keinginan ini bervariasi. Ada yang menginginkan dirinya cepat mati tetap ada juga yang menyakiti dirinya sendiri.


Nah, Anda dalam situasi seperti inikah? Kalau ya, waspadalah!

Sumber: webMD

Wednesday, January 18, 2012

Komunikasi Terpatahkan?

Komunikasi terpatahkan adalah komunikasi sepihak yang ditandai respons orang yang diajak berkomunikasi tidak membuka peluang bagi komunikan untuk melanjutkan pembicaraan. Komunikasi jenis ini membuat komunikan patah arang, serentak terdiam, padahal banyak hal yang masih akan dikomunikasikan dan didiskusikan.

Komunikasi terpatahkan ini sering terjadi pada pasangan suami-istri yang sudah mengalami penurunan respek pada pasangan, sementara pasangannya tidak tahu, tidak merasakan, bahkan mungkin saja tidak mau tahu kesalahan apa yang sudah dilakukan.

Penurunan respek istri terhadap pasangan atau sebaliknya bisa terjadi oleh berbagai sebab seperti:
- Harapan pasangan sebelum perkawinan tentang masa depan perkawinan tidak terpenuhi sehingga salah satu pasangan cenderung secara demonstratif menunjukkan kekesalan denganmelakukan perbuatan yang tidak disukai pasangannya,
- Tuntutan peranan terhadap masing-masing pasangan, apakah peran suami atau peran istri tidak terpenuhi, tetapi masing-masing atau salah satu pasangan enggan mendiskusikannya secara terbuka karena takut terjadi pertengkaran,
- Kehidupan sosial-ekonomi tidak stabil, yang bisa disebabkan pihak suami kurang mengambil peran dalam mencari nafkah keluarga atau tuntutan konvensional pihak istri yang tetap mengharapkan nafkah keluarga sepenuhnya menjadi tanggung jawab suami,
- Suami masih bersikap sebagai kepala rumah tangga konvensional, sementara pihak istri, karenatingkat pendidikan yang sama, menuntut hak dan kewajiban yang sama, baik dalam urusan rumah tangga maupun urusan di luar rumah tangga,
- Kecemburuan salah satu pasangan yang berlebihan dan tidak sesuai kenyataan.

Situasi tersebut akan sering memicu pertengkaran di antara pasangan. Pertengkaran sering terjadi tanpa solusi yang jelas menyisakan kejengkelan, kemarahan tertahan, kebencian yang terakumulasi, kesedihan yang tertahan yang bisa saja membuat salah satu pasangan semakin tidak peduli dengan menunjukkan sikap ”acuh tak acuh, semau gue”. Sementara itu, pasangan yang lain tersiksa dan mencoba melarikan diri dengan menyibukkan diri pada hal-hal yang kurang penting.

Contoh komunikasi terpatahkan:

”Kemarin pulang malam, pasti jalan-jalan sama cewek, ya,” tanya istri dengan rasa cemburu.

Jawab suami : ”Memang, kamu mau apa” (dengan nada keras sambil membentak).

Jawaban yang mematahkan tersebut pasti membuat si istri terdiam, sedih bercampur marah yang tertahan. Padahal, sebetulnya keterlambatan pulang si suami disebabkan ban mobil pecah ditambah dengan kemacetan lalu lintas. Andaikan suami mengutarakan sebab keterlambatan dengan baik dan jujur, rasa marah, curiga, dan kesedihan istri yang tertahan tidak akan terakumulasi dengan kemarahan tertahan oleh masalah lain.

Contoh lain: ”Kehidupan seks kita rasanya kurang sehat, ya. Kenapa kita tidak mendiskusikannya atau kita konsultasi ke dokter, yuk,” ungkap suami.

Jawaban yang terpatahkan adalah: ”Apa sih, emang kamu lagi horni’ ya? Ayolah, cepat kita lakukan sekarang....”

Reaksi verbal istri semacam itu pasti akan membuat pihak suami terdiam. Bahkan, kalaupun masih tersisa ketertarikan erotik terhadap istri, komunikasi yang terpatahkan dari pihak istri tersebut akan mematikan gairahnya.

Andai kata istri berbalik tanya, ”Tidak sehatnya di mana, sih, Mas?” Maka, diskusi antarpasangan suami-istri tentang kehidupan seksual yang sehat akan terbuka peluangnya sehingga komunikasi tidak akan terpatahkan dan kekesalan tertahan pada pihak suami pun tidak terpupuk. Diskusi tentang masalah intim antarpasangan akan justru meningkatkan kadar ketertarikan erotik pada kedua belah pihak dan tidak tertutup kemungkinan kehidupan seksual di antara mereka membaik tanpa harus mencari pertolongan profesional.

Komunikasi terpatahkan yang berlanjut berbulan, bahkan bertahun, akan membawa kehidupan perkawinan menyengsarakan kedua pihak. Mereka akan merasa tidak aman, tidak nyaman, dan tidak sejahtera. Kedua pasangan hidup di dunia masing-masing walaupun tinggal seatap.

Motif dasar

Seseorang, apakah itu istri atau suami, yang tanpa sadar mengembangkan komunikasi terpatahkan, pada dasarnya memiliki satu motif dasar tertentu. Apa itu? Motif untuk menunjukkan kekuasaan (power motive) mereka. Mereka merasa memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan pasangannya, bisa karena mereka berasal dari keluarga besar yang lebih kaya, lebih berpendidikan, daripada pada umumnya keluarga pasangannya.

Biasanya mereka juga orang yang keras hati, tidak mau mengakui kesalahan diri, sulit meminta maaf, dan cenderung memaksakan kehendak. Mereka bertahan dalam perkawinan pun atas dasar sekadar reputasi sosial.

Solusi

Jalan tersederhana untuk mengatasi komunikasi terpatahkan adalah dengan introspeksi diri. Setiap pasangan menilai sejauh mana mereka masih bertahan memegang kekuasaan atas dasar latar belakang keluarga, kekayaan, pendidikan. Keuntungan apa yang dia peroleh dari kekuasaan tersebut.

Bertanyalah kepada diri, apa yang membuat kita tertarik kepada pasangan kita sebelum perkawinan dilangsungkan?

Akhirnya, yang perlu kita simak adalah tidak satu pun perkawinan di dunia ini yang sempurna. Kalaupun ada kekecewaan dari masalah yang kita hadapi dalam perkawinan, semua dapat kita selesaikan melalui komunikasi berlanjut dan terbuka dengan pasangan kita sambil menentukan aksi nyata bersama.

Sumber: Kompas Cetak

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites