
Dunia
pendidikan sering mendapatkan tuduhan tidak menghadirkan realitas kehidupan,
sehingga para lulusannya menjadi ‘mati gaya’ ketika saatnya turun gunung.
Perguruan tinggi sering pula mendapatkan label ‘menara gading’. Kalimat ini
menggambarkan jauhnya realitas di kampus dengan realitas kehidupan di luar
kampus. Pengalaman sebagai pengajar di dua kampus swasta Jakarta memberi saya
pemahaman yang sedikit ‘berbeda’ dan memperlihatkan hal lain dari label di
atas. Label yang kemudian terasa menjadi ‘excuse’masyarakat Indonesia,
menguak isu kebiasaan kalau bukan disebut ‘budaya’ kita yang lebih krusial.
‘Apa ada yang
kita pelajari di...