Kelainan pada otak merupakan penyebab seseorang mengalami
anoreksia. Hasil penelitian ini akan menjadi tantangan untuk mengetahui
penyebab yang sama pada bentuk gangguan mental lainnya.
Anoreksia didefinisikan sebagai berat badan yang sangat minim, 15
persen dibawah berat badan normal dan bisa berujung kematian.
Penelitian awal dilakukan pada penderita anoreksia dengan
menggunakan teknik pencitraan otak. Bila penyebabnya karna kelainan pada otak,
maka bentuk penanganan dan pengobatan bisa menjadi berbeda.
Psikolog Dr Ian Framton dari Exeter University, salah satu peneliti
yang memimpin studi tersebut mengatakan, “kami percaya ada sebuah masalah kecil
dalam perkembangan otak yang membuat orang rentan mengalami anoreksia. Kita
perlu memeriksa kembali pada bentuk gangguan mental lainnya.”
Penelitian ini juga dipimpin oleh Profesor Birak Lask dari Great
Ormond Street Children’s Hospital, seorang ahli terkemuka bidang gangguan
makan.
Ia dan timnya menggunakan teknik pemindaian baru untuk mengungkap
ada kerusakan pada bagian insula pada penderita anoreksia, sebuah wilayah kunci
yang mengontrol makan, kecemasan dan citra tubuh.
Sepertiga penderita ditemukan mengalami kelainan pada otak saat
disorot dengan alat pencitraan. Peneliti percaya penyebab biologis lain
mempengaruhi sisa dua pertiga dari penderita. Bagian ini yang bisa membuat
pasien kambuh kembali.
Dr Frampton menjelaskan, “penderita anoreksia cenderung mengalami
kegagalan saat ingin mengembalikan berat badan, karena sebenarnya ada sebuah
kesalahan pada otak mereka. Tidak akan mudah untuk menyembuhkannya.”
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Medical Hypothesis ini bisa
membantu dan juga membuka perdebatan atas kesimpulan penyebab anoreksia
lainnya. Termasuk membuat perdebatan pada penyebab penyakit mental lain seperti
depresi dan gangguan bipolar.
Dr Frampton menambahkan, “adanya perbedaan insula di otak
menunjukkan, mengapa penderita anoreksia berperilaku seperti yang mereka
lakukan. Hanya mereka yang memiliki kelainan biologis yang rentan melakukan
diet berlebih.”
Ia percaya bahwa terapi mungkin bisa membantu untuk mengontrol
anoreksia, di mana 40 persen dari penderita bisa kambuh kembali setelah satu
tahun.
Mary George, dari Beat, sebuah website untuk penanganan gangguan
makan mengatakan, “Meskipun mungkin ada komponen genetik yang menyebabkan
anoreksia, kami percaya bahwa tekanan sosial bagi remaja untuk memiliki tubuh ideal
adalah faktor penyebabnya.” (ex/mba)
Sumber:
-http://www.psikologizone.com/kelainan-pada-otak-jadi-penyebab-anoreksia/065116297
0 komentar:
Post a Comment