Bukan rahasia
jika anak-anak yang berasal dari keluarga miskin lebih rentan menderita
penyakit di usia dewasa. Tidak sedikit pula literatur yang menyatakan anak-anak
dari keluarga dengan status ekonomi rendah lebih sering menderita penyakit flu
dan jantung.
Anak yang
berasal dari orangtua yang berpendidikan rendah juga lebih beresiko menderita
sindom metabolik, kumpulan gejala penyakit kronik, seperti hipertensi, gula
darah tinggi, serta lemak perut.
Kendati
begitu, dampak dari keterbatasan ekonomi bagi kesehatan itu bisa ditangkal jika
anak-anak tersebut memiliki ibu yang mengasuh penuh perhatian.
Dalam studi
yang dilakukan tim dari Universitas British Columbia, psikolog Gregory Miller
menganalisa data 1.200 orang dewasa yang pada masa kecilnya berasal dari
keluarga miskin. Para peneliti kemudian melakukan survei pada responden untuk
mengetahui kadar perhatian ibu mereka.
Para peneliti
menemukan, meski dari keluarga miskin namun anak-anak yang diasuh oleh ibu yang
memberi perhatian penuh pada kebutuhan emosional anak dan memiliki ikatan yang
kuat dengan anaknya, akan tumbuh menjadi anak yang sehat.
Dalam laporan
yang dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science, para peneliti
menyebutkan stres yang dialami anak berpengaruh pada tumbuh kembangnya dan
secara permanen mempengaruhi kemampuan tubuh anak melawan infeksi.
Karena itu ibu
yang penuh perhatian dan mengasuh anaknya dengan baik akan meningkatkan
kesehatan anak di masa depan. "Risiko penyakit yang dihadapi anak-anak
dari keluarga miskin itu bisa dikurangi jika orangtuanya memberi perhatian pada
tumbuh kembang anak," kata Miller.
Miller
menyarankan, untuk menumbuhkan anak yang sehat, orangtua dan guru di sekolah
harus bisa mengajarkan cara pengendalian stres, memberikan contoh yang baik
dalam mengelola emosi dan memberikan rasa aman pada anak.
Sumber:
www.asiaone.com
0 komentar:
Post a Comment