English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Thursday, January 12, 2012

Minnesota Multiphasic Persinality Inventory (MMPI)

Definisi          
MMPI Adalah kependekan dari Minnesota Multiphasic Persinality Inventory suatu tes psikologi yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi psikopatologi pada seorang subyek. Tes ini terdiri dari 566 pernyataan yang perlu dijawab oleh subyek. Dari sini terlihat apakah pada subyek tersebut terdapat gangguan jiwa, psikopatologi ataukah dia termasuk orang normal yang tidak menderita gangguan jiwa. Yang diukur dalam tes ini adalah ciri-ciri kepribadian yang bersifat relatif menetap (personality Traits). Dengan demikian nilai prediktif dari tes ini cukup tinggi, karena fokusnya adalah ciri-ciri kepribadian, yang dalam jangka waktu yang lama tidak akan berubah banyak. Untuk tes ini tidak memerlukan peralatan banyak, yaitu hanya sebuah buku yang berisi 566 pernyataan beserta pedomanya, lembar jawaban dan tempat yang nyaman untuk dapat bekerja. Sewaktu melakukan testing tidak diperlukan tenaga ahli untuk mengawasinya, tetapi dalam analisis dan pelaporan hasilnya diperlukan expertise yang cukup tinggi, yaitu seorang yang tahu benar tentang amsalah-masalah klinik pikiatri dan paham pula akan psikometrik. Di Amerika telah tersedia beberapa program computer yang dengan langsung dapat menghasilkan laporan lengkap tentang informasi yang terdapat dalam MMPI, tetapi pada umumnya fasilitas ini lebih banyak digunakan untuk mengadakan seleksi massal. Bagi laporan untuk seorang pasien pada umumnya masih dipergunakan laporan yang lebih terinci dan terarah kepada kepentingan individual pasien.

Sejarah MMPI
MMPI dikembangkan sejak tahun 1940 di USA oleh S.R. Hathaway, seorang psikolog dan J.C. Mckinley, seorang psikiater. Maksud dari penyusunan MMPI adalah untuk secara akurat dapat memberikan gambaran tentang dimensi-dimensi kepribadian dan psikopatologi yang penting dalam klinik psikiatri. Jadi jelas tujuan dari tes ini adalah untuk membantu para psikiater (atau petugas kesehatan lain) dalam menetapkan sindrom atau psikopatologi pada pasien dan skrining dari petugas-petugas tertentu.

Mereka mulai dengan mengumpulkan 1000 butir pernyataan yang diperolehnya dari kepustakaan psikiatri, status pasien mental, materi diagnostik dan pengalaman klinik. Setelah ditelusuri dan diteliti, maka dianggap bahwa 504 butir dapat digunakan dalam suatu tes psikologik. Pada tes ini ditambahkan 46 butir yang memberikan informasi tentang minat jenis kelamin dan gangguan seksual. Untuk mempermudah pengolahan pada waktu itu ditambahkan 16 butir yang sama (duplikasi), sehingga seluruh tes berisi 566 pernyataan.

Dari seluruh pernyataan-pernyataan inin kemudian disusun skala-skala tertentu yang menggambarkan sindrom-sindrom yang sering ditemukan dalam pengalaman klinik sehari-hari. Disamping itu disusun pula validitas untuk menilai sejauh mana MMPI yang telah diisi oleh subyek dapat dipercaya kebenaranya.


Perkembangan MMPI di Indonesia
Mulai tahun 1972 karena para psikiater merasa perlunya mengunakan MMPI sebagai Instrumen bantuan dalan klinik psikiatri. Dalam tahap pertama diadakan penterjemahan dari butir MMPI tanpa melihat apkah butir-butir itu dapat diaplikasikan terhadap orang Indonesia. Dari hasil percobaan, tampak bahwa MMPI yang diterjemahkan saja tidak dpat memberikan gambaran yang dapat dipercaya tentang dimensi-dimensi gangguan jiwa pada seseorang. Ini disebabkan karena:

Ø  bahasa yang digunakan terlalu kompleks dan kurang dimengerti maksudnya oleh subyek yang mengisi MMPI
Ø  terdapat banyak butir-butir yang tidak sesuai dengan keadaan dan bumi Indonesia, begitu pula gejala-gejala yang dianggap wajar di Amerika tetapi di Indonesia tidak lazim.
Ø  Scoring yang berlaku untuk orang amerika tidak dapat begitu saja digunakan pada orang Indonesia
Ø  Banyak butir sama sekali tidak dimengerti orang Indonesia, karena kurang relevan
Ø  Fenomenologi gejala yang berbeda, misalnhya jalan melompat sejumlah tegel

Berdasarkan pengalaman itu akhirnya dibentuk tim pengujki yang akan mengkaji setiap butir, diambil yang sesuai dengan keadaan orang Indonesia dan membuang yang kurang relevan. Bahasanyapun disederhanakan sejelas mungkin dan sependek mungkin.

Setelan fase validation disusunlah MMPI versi Indonesia yang hasilnya dicoba pada sejumlah mahasiswa normal.dari hasil inilah disusun  scoring untukm orang Indonesia. Publikasi mengenai hasilnya telah dilakukan dalam kalangan terbatas.

Skala dalam MMPI
skala validitas: Skala? (skala tidak tahu).adalah jumlah yang dibiarkan kosong. Skala L (Lie Scale) terdiri dari 15 butir dan berisi pernyataan tentang kekurangan-kekurangan kecil yang terdapat pada setiap orang yang dengan rela akan mengakuinya. Skala F terdiri daari 64 butir yang jarang sekali dijawab sesuai dengan arah skoringnya. Bila terdapat nilai tinggi pada skala F, maka ini berarti tes kurang dapat dipercaya kebenaranya. Skala K terdiri dari 30 butir pernyataan yang dimaksudkan untyuk mengukur sikap subyek terhadap tes.

Skala Klinik: Skala 1 terdiri dari 33 butir yang menggambarkan dimensi gangguan fisik dan fungsi tubuh. Nilai yang terlalu tinggi menunjukan sunbyek menbgalami Hipokondria. Skala 2,terdiri dari 60 butir yang menggambarkan dimensi Depresi, suka memikirkan sesuatu disertai rasa cemas dan rasa pesimistik. Namun jika skalnya rendah berarti subyek mempunyai pandangan hidup yang optimistic. Skala 3, terdiri daari 60 butir yang menggambarkan dimensi hysteria konversi. Nilai yang tinggi menunjukan adanya imaturitas, represi yang bersifat histerik. Jika nilainya rendah bahwa subyek kurang spontan, hati-hati, seorang yang kurang senang berpatisipasi social. Skala 4, terdiri dari 50 butir yang jika nilainya tinggi menunjukan adanya gejala Deviasi Psikopat, impulsive, dan marah terhadap masyarakat. Jika nilainya sedang berarti subyek memiliki jiawa yang suka berpetualang, suka bergaul dan suka bicara banyak. Namun jika nilainya rendah subyek adalah orang yang penurut dan tidak banyak tingkah lakunya. Skala 5, terdiri dari 60 butir untuk laki-laki dan untyuk menggambarkan minat terhadap lawan jenis. Nilai yang tinggi pada laki-laki berarti bahwa dia termasuk orang yang sensitive, mempunyai minat dan kesenangan yang bersifat feminine. Sedangkan pada wanita menunjukan sifat kompetitif, agresif, maskulin dan aktif. Nilai rendah pada laki-laki berarti bahwa dia suka berpetualang, aktif dan kadang-kadang menjurus kesifat Macho. Sedangkan pada wanita menunjukan sifat feminine, pasif, dan bersedia untuk menerima tugas-tugas yang berat. Skala 6,  terdiri dari 40 butir menggambarkan paranoid. Nilai tinggi mempunyai sifat yang sangat curiga, sensitive terhadap pendapat orang lain mengenai dirinya, egosentrik dll. Jika nilainya rendah menunjukan bahwa subyek mempunyai rasa curiga yang besar, tetapi disertai dengan kurang perhatian terhadap lingkunganya, kurang ada kontak dengan social dan berkepala batu. Skala 7, terdiri dari 48 butir. Nilai tinggi menunjukan bahwa subyek mengalami anxietas, agak kaku dalam pendirianya, sangant ragu-ragu dan kurang PD. Jika nilainya rendah berarti subyek dapat berfikir secara teratur dan baik. Skala 8, terdiri dari 78 butir menunjukan schizopren. Nilai tinggi berarti subyek kurang bergaul dan suka menarik diri dari lingkungannya. Sedangkan nilai rendah subyek merupakan orang yang konvensional, terkontrol dengan cirri-ciri menurut. Skala 9, terdiri dari 49 butir menggambarkan dimensi hipomania. Nilai tinggi berarti subyek mempunyai tingkat energy yang tinggi, kurang tenang, geliisah, tidak sabar dan hiperaktif. Sedngkan nilai rendah berarti subyek mempunyai tingkat energy yang rendah, tidak kompetitif dan kurang PD. Skala 0, terdiri dari 70 butir menggambarkan dimensi Intriversi social. Nilai tinggi menunjukan sifat pemalu, kurang pandai bergaul dengan orang lain, sensitive dan lebih suka menyendiri, sedangkan nilai rendah menunjukan sifat yang suka bergaul, outgoing, dan banyak mengadakan hugungan interelatif dengan orang lain.

Ranah Bidang Penggunaan.
Minnesota Multiphasic Personality Inventories (MMPI) sering digunakan pada bidang klinis untuk mendeteksi psikopatologis, Minnesota Multiphasic Personality Inventories (MMPI) digunakan untuk subjek-subjek yang normal dalam lingkungan konseling, pekerjaan, medis, militer, dan forensik.

Data dari MMPI-2 penilaian sangat berguna dalam pengaturan kesehatan kerja dalam presentasi kompleks dimana keraguan tentang apa yang benar-benar salah dengan pasien ada. Sebagai contoh, MMPI-2 biasanya harus bisa mendeteksi secara tidak sadar atau sadar somatizing berpura-pura sakit pada pasien.MMPI 2 juga dapat digunakan untuk menilai stabilitas psikologis pada pekerja di berisiko tinggi 'profesi' seperti pilot pesawat, polisi atau pekerja dalam industri tenaga nuklir.

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites